Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan cukai Indonesia pada Mei 2024 mengalami penurunan hampir 12,6%. Salah satu sebabnya adalah produsen banyak beralih ke rokok golongan 3 yang memiliki tarif lebih rendah alias rokok murah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hingga Mei 2024 pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan cukai sebanyak Rp 81,1 triliun. Angka itu setara dengan 33% dari target APBN.
Dia mengatakan penurunan penerimaan cukai dipengaruhi oleh banyaknya peralihan produksi rokok ke golongan 3 yang memiliki tarif lebih murah ketimbang golongan 1 dan 2.
"Produsen mengalami shifting, banyak yang pindah ke golongan 3. Ini menimbulkan implikasi yang tidak diinginkan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis, (27/6/2024).
Dia mengatakan penerapan cukai memang bertujuan untuk mengendalikan konsumsi rokok. Dengan penurunan penerimaan cukai ini, tujuan pengendalian itu sebenarnya berhasil. Akan tetapi, peralihan produksi ke golongan 3 menjadi hal yang perlu diperhatikan.
"Shifting ini perlu diwaspadai," katanya.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan pihaknya juga akan terus mengawasi peredaran rokok ilegal. Dia bilang Bea Cukai telah melakukan 6.000 penindakan dan menyita 280 juta batang rokok ilegal dengan nilai mencapai Rp 395 miliar.
sumber:cnbcindonesia.com
Posting Komentar