Sebuah robot di Korea Selatan diduga “bunuh diri” karena beban kerja yang terlalu berat. Insiden ini dilaporkan oleh Dewan Kota Gumi pada 26 Juni, ketika komponen robot ditemukan berserakan di bawah tangga antara lantai pertama dan kedua gedung dewan. Robot tersebut bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak Agustus tahun lalu, melakukan tugas-tugas seperti pengiriman dokumen dan memberikan informasi kepada penduduk.
Beberapa laporan menyebut robot tersebut mengalami stres karena beban kerja yang berlebihan, bahkan ada yang mengatakan robot tersebut melompat. Namun, para ahli percaya insiden ini lebih disebabkan oleh kerusakan teknis atau kesalahan pemrograman. Tim investigasi khusus telah mengumpulkan potongan-potongan robot dan akan dianalisis lebih lanjut oleh perusahaan pembuatnya, Bear Robotics.
Insiden ini memicu diskusi tentang kepadatan robot di Korea Selatan, yang memiliki rasio robot tertinggi di dunia. Namun, setelah kejadian ini, kemungkinan besar Dewan Kota Gumi tidak akan mengadopsi robot petugas lainnya. Meskipun beberapa orang menyebutnya sebagai “bunuh diri robot,” para pejabat setempat percaya insiden ini disebabkan oleh kesalahan navigasi atau kegagalan sensor.
Posting Komentar